Pemkab Butur Gelar Rembuk Stunting, Bergotong Royong Sukseskan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

  • Jul 30, 2024
  • Diskominfosandi Kab.Buton Utara

Buranga Infokom News-Bupati Buton Utara yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dra. Muliana, M.Ap selaku Plh. Sekda membuka secara resmi kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Buton Utara Tahun 2024 bertempat di Aula Bappeda, Selasa, 30 Juli 2024 .

Muliana dalam sambutannya menjelaskan bahwa percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas Nasional yang harus kita dukung bersama-sama, tertuang dalam Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Sebagai implementasi dari Perpres ini disusunlah rencana aksi nasional sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat dan daerah hingga level desa dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting.

Oleh karena itu stunting ini termasuk urusan kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan bangsa dan negara, sehingga penanganannya juga perlu melibatkan banyak pihak dan banyak aspek secara berkelanjutan seperti aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku, ungkapnya .

Upaya percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan terpadu dari semua stakeholder.

"Saya mengajak kita semua, untuk lebih serius dan berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas dengan membangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, serta pihak-pihak lainnya".

Menurutnya, tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat, serta cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan kita hari ini akan sia-sia, dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas semboyan tetapi miskin gerakan.

"Target nasional sampai tahun 2024, menurunkan prevalensi stunting sebesar 14%, untuk tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 14 %, sedangkan target kita Kabupaten Buton Utara adalah sebesar 16%, sebuah angka capaian yang cukup besar jika dibandingkan dengan tingkat prevalensi stunting Buton Utara tahun 2023 sebesar 33,9 %, namun hal ini tidak menurunkan semangat kita dalam usaha percepatan penurunan stunting," terangnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara, dr. Izanuddin, M.Kes selaku Narasumber menjelaskan strategi percepatan penurunan stunting yakni meningkatkan partisipasi pemberian tablet tambah darah dikalangan siswa SMP/SMA dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke Posyandu.

Menurutnya, dengan angka prevalensi stunting yang masih tinggi diperlukan kerjasama dari semua stakeholder dalam mengintervensi stunting dan dukungan penganggaran dari Pemerintah Daerah untuk pemenuhan gizi(pemberian susu) yang beresiko stunting, imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Muslimin, SH, M.M mewakili Kepala Badan menguraikan bahwa percepatan penurunan stunting dilakukan dengan pendekatan keluarga yang beresiko stunting yakni pemenuhan sarana air bersih, sanitasi, jamban keluarga dan PUS menggunakan KB modern atau tidak.

Selain itu juga adalah menerapkan 4T dalam keluarga yang meliputi: terlalu muda melahirkan di bawah 19 tahun; terlalu tua melahirkan di atas 35 tahun; terlalu sering melahirkan kurang dari 3 tahun; dan terlalu banyak melahirkan lebih dari 2 anak, pungkasnya.

Turut hadir : Dandim 1429, Wakapolres, Ketua Satgas Stunting Sultra, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Butur, Staf Ahli Bupati, Asisten, Para Kepala OPD, Para Camat, Kades, dan Lurah se-Butur serta Para Kapus se-Butur.

(MC Kabupaten Buton Utara/Fotografer Arni, Reporter Harnia, Redaktur, Rajab)